Rabu, 22 Maret 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Nama : Sara Yunita

NPM/Kelas :16516831/1PA05 

 

Sejarah Singkat Psikologi


      Hasil penelitian membuktikan terdapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dengan pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dengan beberapa pendapat yang di kemekukakan para ahli, diantaranya :
  1. Fromm -> "Anak selalu mempunyai rasa ingin tahu &dalam mencari pemecahan (belajar)."
  2. Plato -> "Dalam bukunya Republica anak tidak bisa dipaksakan belajar, mereka akan menemukan bentuknya sendiri."
  3. Democritus -> "Pentingnya pengaruh lingkungan & suasana rumah terhadap kepribadian."
  4. Plato & Aristoteles -> "Mengembangkan sistem pendidikan bagi kelompok masyarakat yang berbeda-beda. 



 ~Pengantar~

 

*Psikologi Pendidikan ~> Psikologi Terapan
 Psikologi Terapan ~> Psikologi yang mengajarkan bagaimana proses belajar yang ilmiah & dilihat dari tingkah laku.
  1.  Pendidikan Informal -> Relatif tidak disadari, kemudian menjadi kecakapan & sikap hidup sehari-hari.
  2.  Pendidikan Formal -> Pendidikan yang disengaja dengan tujuan & bahan ajar yang tegas dan klasifikasi.
  3. Pendidikan Non-formal -> Pendidikan yang dilakukan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat pendidikan formal.
 

Dalam  Pendidikan Informal anak akan memperoleh ;

  • Pengetahuan tentang lingkungan sekitar.
  • Kontrol (pengendalian) gerak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
  • Keterampilan bahasa.
  • Pengertian tentang hubungan pribadi & kelompok.

 Pendidikan merupakan suatu proses individualisasi sosialisasi ;

  • Mengembangkan potensi semaksimal mungkin.
  • Mencakup segala bentuk aktifitas yang akan memudahkan individu dalam kehidupan bermusyarakat.

Pendidikan merupakan suatu hasil ;

  • Menghasilkan perubahan dari keterampilan.
  •  Segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar.


~Definisi Psikologi Pendidikan~

 

  1. Croco & Croco (1989) ~> Merupakan suatu ilmu terapan yang menjelaskan hal-hal tentang belajar secara ilmiah.
  2. Barlow (1985) ~> Seperti sistem yang memberikan suatu proses untuk pembelajaran seseorang diibaratkan sebagai guru atau vasilitator.
  3. Tardif (1987) ~> Suatu bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha pendidikan.
  4. Hendro P & Indra P (1997) ~> Aplikasi atau penerapan dari hasil-hasil penelitian psikologi.  Merupakan suatu ilmu yang mempelajari sistematik perkembangan anak didik dalam setting pendidikan.
  5. John Amos Comenius ~> Orang pertama yang melakukan penyelidikan terhadap anak. Anak adalah individu yang sedang berkembang bukan orang dewasa mini.
  6. Rousseau ~> Mendasarkan ide-ide pendidikan atas dasar prinsip-prinsip perkembangan manusia.
  7. John Locke ~> Teori tabularasa atau kertas putih 

~Metode-metode dalam Psikologi Pendidikan~  


  1. Intropeksi ~> Melakukan pengamatan kedalam diri sendiri yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.
  2. Observasi ~> Kegiatan melihat sesuatu diluar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt behaviour (perilaku yang tampak)
  3. Metode Klinis ~> Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenal perilaku penyesuaian dari kasus  perilaku-perilaku menyimpang.
  4. Metode Diferensial ~> Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh : tes, angket,dsb) serta menggunkan statistika untuk menganalisis.
  5. Metode Ilmiah ~> Merupakan prosedur sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbukan untuk dikritik, dikonformasikan, dimodifikasi atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya.
  6. Metode Eksperimen ~> Melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variable-variabel yang diperkirakan dapat mencemari atau mengotori hasil penelitian.



~Integlegensi~  
  
Sejarah Intelegensi 

Wund (Jerman), Galton (Inggris), Cattel (AS) ~> tes untuk anak-anak. Hasilnya:ada perbedaan ketepatan dan kecepatan individu dalam mengerjakan tes. 
Pra 1800-an  ~> tes hanya untuk mengukur satu kemampuan. 
1880 ~> Ebbinghause menemukan berbagai tes memori. 
Alfred Binet & Theopile Simon ~> Membedakan intelegensi anak normal dengan anak lemah pikir ~> Tes Binet-Simon

Pengertian Intelegensi   

TERMAN ~> Suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan atas gagasan yang abstrak. 
 BINET ~> Intelegensi mencakup 4 hal yaitu:pemahaman, hasil penemuan, arahan dan pembahasan. 
STREN ~> Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.   
THORNDIKE ~> Daya kekuatan respon yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Tiga aspek intelegensi: ketinggian, kelulusan, dan kecepatan.

Teori-teori Intelegensi
THURSTONE 
 ~> Intelegensi beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu : 
  • Perilaku nyata (trial & error)
  • Perseptual (trial & error)
  • Ideational
  • Konseptual -> dijadikan acuan bagi pengukuran intelegensi.
KEMAMPUAN KONSEPTUAL THURSTONE:
  • Verbal Comprehention (V)
  • Number (N)
  • Spatial Relation (S)
  • Word Fluency (W)
  • Memory (M)
  • Reasoning (R)

Pengukuran Intelegensi 
>KUALITATIF ~> Perbedaan intelegensi disebabkan karena kualitas individu yang berbeda.
>KUANTITATIF ~> Perbedaan intelegensi disebabkan karena terdapat perbedaan kuantitas individu.

ALFRED BINET  
> TES STANFORD BINET





DAVID WECHSLER 

~> Wechsler-Bellevue Intellegence Scale (1939)
~> Wechsler Intellegence for Children (1949)
~> Wechsler Adult Intellegence Scale (1955







 



~Terimakasih~

Rabu, 15 Maret 2017

ILMU ALAMIAH DASAR

I. PENGERTIAN TENTANG ILMU ALAMIAH DASAR
   Pengertian tentang Ilmu Alamiah Dasar menurut beberapa tokoh:
1. Maskoeri Jasin menjelaskan bahwa Ilmu Alamiah adalah kegiatan untuk mengkaji dan mencari penemuan atau percobaan tentang keadaan alam dan gejala-gejala di muka bumi dan alam semesta yang nantinya bisa menghasilkan suatu konsep dan prinsip, yang dapat mendorong manusia untuk melakukan kegiatan tersebut berulang-ulang.
2. H. W. Fowler berpendapat bahwa Ilmu Alamiah atau biasa disebut IPA yaitu ilmu yang sistimatis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan  gejala-gejala kebendaan dan  didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi, yang berarti  bahwa Ilmu Alamiah perlu dikaji pula dengan cara sistematis, atau dengan cara ilmu pasti, sehingga dapat menyimpulkan suatu konsep secara sistematis dan terperinci.
3. H. ABAU AHMADI dan  A. SUPATMO menyatakan Ilmu Alamiah atau sering disebut IPA yaitu suatu  pengetahuan teori yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas-khusus, yaitu melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,  penyusunan teori, dan demikian saling kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Ilmu Alamiah Dasar yaitu ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, yang berarti bahwa Ilmu Alamiah Dasar adalah hasil teori yang disusun secara benar-benar terperinci. 
    Jadi,  Ilmu Alamiah Dasar adalah kegiatan atau upaya manusia untuk mengkaji dan mempelajari atau memperoleh pengetahuan tentang alam semesta dan gejala-gejala yang ditimbulkan alam semesta untuk menghasilkan suatu konsep dan prinsip dengan cara dan langkah-langkah yang sistematis dan terperinci sehingga bisa dibuktikan kebenarannya.
II. PROSES PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
Sejak lahirnya di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Jadi, pancaindera merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah mengadakan kontak dengan dirinya. 
Perkembangan pola pikir manusia ini dari zaman ke zaman terus berubah bahkan bertambah, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Rasa Ingin Tahu
    Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu itu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda disekitar dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lainnya. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya.
2. Mitos
  Mitos adalah suatu pengetahuan berdasarkan penghayatan digabungkan dengan pengalaman dan didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah lain disebutkan bahwa mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.  
  Mitos merupakan tahap kedua dari perkembangan pola pikir manusia. Karena manusia juga berusaha memenuhi kebeutuhan non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu.

   Untuk dapat berfikir membutuhkan beberapa komponen, diantaranya: 
1. Fakta, manusia membutuhkan fakta yang akan dijadikan objek  berfikirnya. 
2. Indera, untuk dapat menyerap fakta-fakta yang akan dipikirkan. Seperti mata untuk dapat melihat, meraba, pendengaran, dan indera  yang lainnya. 
3. Otak, merupakan organ yang berfungsi untuk menterjemahkan setiap  fakta yang diserap.
4. Informasi Sebelumnya, tanpa informasi manusia tidak dapat untuk memahami fakta yang sedang dihadapinya. 

   Adapun perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap melalui 4 tahap, yaitu: 
1. Tahap mitos.
2. Tahap penalaran. 
3. Tahap pengalaman dari percobaan. 
4. Tahap metode keilmuan.
III. MITOS, PENALARAN, CARA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN
  1. Mitos 
Mitos adalah suatu pengetahuan berdasarkan penghayatan digabungkan dengan pengalaman dan didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah lain disebutkan bahwa mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.

Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya:
1. Alat Penglihatan
Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.
3. Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain namun tidak semua orang bisa melakukannya.
4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relative sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut yang sudah dijelaskan di atas sangat berbeda satu sama lain. diantaranya seperti ada yang sangat tajam dalam penglihatannya dan ada pula yang tidak. Dalam penciumannya, ada yang kuat dan ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera inilah kemungkinan salah informasi itu cukup besar. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
  1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik secara langsung, maupun dengan alat.
  2. Keterbatasan penalaran manusia
  3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Menurut Auguste comte (1798-1857),dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap:
1. Tahap Teologi atau Fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari atau menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan selalu dihubungkan dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan diatur oleh para dewa atau kekuatan ghaib lainnya.
2. Tahap Filsafat atau Metafisik atau Abstrak
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap Positif
Tahap positif merupakan tahap dimana manusia telah mampu berfikir secara positif atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif , melalui pengamatan , percobaan dan perbandingan.

  1. Penalaran
Penalaran terbagi menjadi dua yaitu :
1. Penalaran Deduktif  yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang  bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berpikir silogisme.
2. Penalaran Induktif  yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat  khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.

  1. Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yang berwibawa menyatakan benar
3. Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,
mendengar, menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Sesuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yang merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.

Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
  • Objektif
    Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
  • Metodik
    Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
  • Sistematis
    Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
  • Berlaku Umum/Universal
    Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Empiris
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
2. Rasionalisme
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran.

IV. CERITA YANG SEBENARNYA, LEGENDA, DAN CERITA RAKYAT

  1. Cerita Yang Sebenarnya
Manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada. Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga cenderung diidentikan dengan seorang dea/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau mistis. Pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif.

  1. Legenda
          Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai           cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap               sebagai “sejarah” kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah           tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
        
         Contohnya :
   - Tangkuban perahu yang berlokasi di kota Bandung, sebagai hasil perwujudan kemarahan
      sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan pinta calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
   -   Sangkuriang
   -   La Madukelleng
   -   William Tell
   -   Lutung Kasarung

  1. Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.

            Contohnya :
            · Malin Kundang
            · Si Pitung
            · Timun Mas

V. Sifat Unik Manusia

1. Homo Socius : Manusia memiliki kemampuan untuk hidup bersosialisasi dengan sesama manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Dilengkapi dengan sifat yang membawa mereka pada suatu bentuk permusyawaratan, karena pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir. Sehingga hal ini membedakan dengan makhluk hidup lainnya seperti binatang yang hidup secara berkelompok.
2. Homo Languens : Manusia dilengkapi dengan kemapuan untuk berbahasa. kemampuan ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada satu sama lain. Untuk dapat saling mengerti terhadap sesama manusia dalam berkomunikasi maka manusia memiliki kemampuan berbahasa. setiap peradaban manusia cenderung memiliki kemampuan dan jenis bahasa yang berbeda-beda.
3. Homo Sapiens : Manusia memiliki akal dan pikiran yang digunakan untuk memikirkan sesuatu yang baik dan buruk. sehingga dalam mepertimbangkan hal yang akan dilakukannya manusia dapat merencanakan masa depan dengan pertimbangan masa lalu.
4. Homo Faber :  Manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan menggunakan sesuatu demi memenuhi kebutuhan primer dan sekunder manusia itu sendiri. hal ini juga disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam emnggunakan alat indranya. sehingga untuk menutupi kekurangannya itu dia membuata sesuatu yang membantunya dalm kehidupan sehari-hari.
5. Homo Religius : Manusia menyadari akan adanya suatu bentuk kekuasaan dan kekuatan yang lebih besar dari tenaga ataupun kemapuan manusia. sehingga hal ini mendorong manusia untuk meyakini atau menyembah sesuatu yang dianggapnya berhubungan dengan hal gaib yang dimaksud berkehendak dikemudian hari.
6. Homo Aeconomicus : Seiring dengan berguliranya era dan zaman membuat kehidupan manusia diwarnai dengan perkembangan ekonomi yang semakin modern. Menjadi salah satu bukti bahwa teori ekonomi yang dahulu dianut oleh manusia dahulu, bahwa mengorbankan sesuatu sekecil mungikn untuk suatu keuntungan yang besar.  sehingga mamapu mengenalkan manusia akan arti sebuah keuntungan dan kerugian.

#SIP_PROPOSAL ALAT UKUR KUALITAS TIDUR

Sleep Quality Quesionnaire A.     Latar Belakang Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang itu dapat kemudahan dalam memulai tid...