#SIP A. Pengertian
Computer Based Information System (CBIS)
Menurut
Fatta (2007), istilah Computer Based Information System atau yang disingkat
CBIS, mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan dalam berbasis komputer.
Menurut Jogiyanto (dalam nugroho, 2010), CBIS dilakukan
dengan motivasi untuk memanfaatkan computer sebagai alat bantu yang dikenal
sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat Lelah, serta tidak mengenal arti
kata bosan, untuk melaksanakan instruksi-instruksi pengguna untuk mendapatkan
hasil-hasil tertentu.
Menurut Umar H (2005) SIA merupakan aplikasi yang
menggunakan komputer yang hanya bersifat pengolahan data perusahaan secara
sederhana, dimana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan.
Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information
System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi
memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada
prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran
teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan
istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah
sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi
berbasis komputer.
B.
Evolusi Sistem Informasi berbasis computer
• Fokus Data (SIA/EDP)
SIA
adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu
sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk
menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan
pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi
pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang
dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain.
SIA
adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan
kecuali pesaing.
Tugas
utama sistem informasi ini adalah: Pengumpulan data, Manipulasi data,
Penyimpanan data dan Menyediakan dokumen.
Menurut
Farhati (2016) Sistem Informasi Akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan,
aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut
menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun
diluar perusahan.
• Fokus Informasi (SIM)
Menurut
Umar H (2005) SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan
informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum yang mewakili
suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area
fungsional
Pengembangan
suatu sistem informasi manajemen dapat mencakup di dalamnya pengembangan sistem
pengolahan transaksi bila SPT/prosessing system yang selama ini digunakan oleh
perusahaan atau data yang dihasilkan oleh perusahaan atau data yang dihasilkan
oleh SPT/prosessing sistem tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk
membangun SIM.
• Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Menurut Nofriansyah (2014) Sistem Pendukung
Keputusan dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu
peluang dalam pengambilan keputusan. Berbasis komputer yang terdiri dari tiga
komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan
komunikasi antara penggunadan komponen sistem pendukung lain), sistem
pengetahuan (sebagai data atau sebagai prosedur) dan sebagai pemerosesan
masalah.
• Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi
Kantor)
Menurut
Yulia (2014) otomatisasi kantor merupakan focus yang perhatiannya difokuskan
pada otomatisasi kantor yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan
produkitifitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui pengunaan
alat-alat elektronik.
• Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Hayadi
(2018) memaparkan definisi sistem pakar atau Expert System yang biasa dikenal
dengan istilah Knowledge Based System sebagai suatu aplikasi komputer yang
ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam
bidang yang spesifik.
C. Pemrosesan
Data
·
Menurut Gaol (2008), ketika perusahaan
mengadopsi konsep basis data, hierarki data menjadi basis data (database),
arsip (file), catatan (record), unsur data (element data).
·
Penyimpanan Sekunder
Menurut
Pratita D dan Yulia D (2014) Penyimpanan sekunder adalah piringan optic yang
terdiri dari laser disk, compack disk termasuk WORM dan rewriteable disk dan
digital video.
-SASD
(Penyimpanan Berurutan)
Menurut Margianti & Suryadi (1994) penyimpanan berurutan adalah
media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu.
Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan kedua pada urutan kedua,
dan seterusnya sampai file tersebut penuh.
-DASD
(Penyimpanan Akses Langsung)
Menurut Sulianata (2008) proses penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding
dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu tidak perlu dicari
dari awal berurutan.
·
Pemrosesan
Data
-
Pemrosesan Batch
Menurut Putri (2015) Pemrosesan Batch, tujuan dari
sistem ini adalah untuk memperbarui tiga file master, persediaan, piutang, dan
analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka
secara harian, yang disebut siklus harian. Kelemahan utama pengolahan
batch adalah kenyataan bahwa file baru menjadi mutakhir setelah dilakukan
siklus harian. ini berarti manajemen tidak selalu memiliki informasi paling
mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.
-Pemrosesan Online
Metode
online processing, metode ini disebut juga transaction processing. Metode
pengolahan ini mempunyai karakteristik tertentu, yaitu transaksi yang terjadi
secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Online
processing dapat terdiri dari sebuah program pemrosesan saja (dalam Sutabri,
2005).
-Sistem Real Time
Sistem
ini berbeda dari akuntansi tradisional. Salah satu fitur utama dalam sistem ini
adalah penggunaan basis data peristiwa (events database). Berbagai catatan
akuntansi tradisional nisa saja tidak ada dalam sistem ini. Secara teoritis,
sistem ini tidak membutuhkan buku besar karena penjualan, retur penjualan, akun
pengendali piutang, dan harga pokok penjualan, semuanya dapat diambil dari
faktur di basis data peristiwa terkait (dalam Hall & Singleton, 2007).
Dapus:
Apriliandi. 2016. Sistem informasi berbasis komputer
(cbis).
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer.
http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm.
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem
informasi: untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern.
Yogyakarta: Andi.
Nugroho, A. (2010). Rekayasa perangkat lunak berorientasi
objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi
Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Farhati,
R. (2016). Sistem informasi berbasis computer. Diakses pada tanggal: 5
November2019.
https://rizkafarhati.wordpress.com/2016/01/27/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis
Hayadi,
B.H., (2018). Sistem Pakar. Yogyakarta: Deepublish.
Nofriansyah,
D. (2014). Konsep dan maining vs sistem pendukung keputusan. Yogyakarta:
Deepublish.
Umar,
H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yulia,
D & Pratita, D. (2014). Bahan ajar Sistem informasi manajemen. Yogyakarta:
Deepbublish.
Gaol,
C. J. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Margianti, E.S., & Suryadi,
D., (1994). Seri Diktat Kuliah: Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Gunadarma.
Suyanto, M. (2005). Pengantar
Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Hall,
J. A., Singleton, T. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi, Edisi 2.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Putri,
A. (2015). Lingkup data CBIS.
https://audirayatiputri.wordpress.com/2015/11/08/sip-lingkup-data-cbis/ Diakses
pada tanggal 5 November 2019.