Kelas/NPM : 4PA04/16516831
Topik 1
Sistem Informasi Psikologi
1. Definisi Sistem
· Menurut Indrajit (2001), sistem
mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen- komponen yang dimiliki unsur
keterkaitan antara satu dengan lainnya.
· Menurut Davis, G.B (2013), sebuah sistem
terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran dan maksud.· Menurut Mulyadi (2016), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
· Menurut Winarno (dalam Asmara, 2016), sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
· Menurut Adhawiyah, Kumaladewi, Caturutami (2017) sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen-komponen yang berkerja sama untuk tujuan bersama. Misalnya bidang organisasi keuangan, operasi dan pemasaran memiliki tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam sistem, data digunakan sebagai input untuk diproses yang menghasilkan informasi sebagai output.
2. Definisi Informasi
· Menurut Sutarbi (2004), informasi
memiliki pengertian sebagai data yang telah diklasifikasi, diolah dan
diinterpretasikan dengan tujuan agar dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Menurut Hasugian (2009), informasi
sebagai sebuah konsep yang bersifat universal dan dalam jumlah muatan yang
besar. Konsep ini meliputi banyak hal dalam masing-masing ruang lingkup yang
berkaitan, dan terekan dalam sejumlah media.
· Menurut Mcleod (2010), informasi dapat
didefinisikan sebagai data yang telah diolah, sehingga memiliki bentuk yang
berarti, bermanfaat, atau berguna bagi orang yang menerimanya dalam pengambilan
keputusan pada saat ini atau masa mendatang.
· Menurut Asmara (2016), informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya. Sumber informasi adalah data.
· Menurut Adhawiyah, Kumaladewi,
Caturutami (2017), informasi adalah kumpulan dari beberapa fakta yang
terorganisasi dan telah diproses agar memiliki nilai tambah selain nilai-nilai
individual. Nilai dari informasi tersebut diantaranya bagaimana membantu
pembuat keputusan mencapai tujuan organisasi mereka. Dapat membantu orang dalam
organisasi melakukan tugas-tugas dengan efesien dan efektif.
3. Definisi
Psikologi
· Menurut Bruno (1987), psikologi dibagi
dalam tiga bagian. Yang pertama psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai
“roh”. Yang kedua psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku”
organisme.
· Menurut Syah, M. (2001), psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada
manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan
lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor
yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan
dan lain sebagainya.
· Menurut Knight (2011), psikologi ialah
ilmu yang mengkaji secara terstruktur mengenai keahlian dan perilaku manusia
dan hewan, normal abnormal, perorangan ataupun kelompok.
· Menurut Sandra (2011), psikologi
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari manifestasi dan ekspresi dari jiwa
atau mental yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya.
· Menurut Raniry (2016), psikologi berasal
dari bahasa inggris psychology dalam
istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata psychology
merupakan dua akar kata yang bersumber
dari bahasan greek (yunani), yaitu: (1) psyche
yang berarti jiwa, (2) logos berarti
ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
4. Definisi
Sistem Informasi Psikologi menurut diri
Pengertian sistem informasi
psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang
bertujuan untuk memberi tahu informasi mengenai keadaan psikologis dari
penggunanya.
Topik
2
Arsitektur
Komputer dan Sistem Kognisi Manusia.
1. Uraikan
dengan detail arsitektur komputer dan kognisi manusia secara terpisah.
· Menurut Anderson (1983) Menyatakan bahwa
kognisi manusia memilih apa yang akan diproses. Dari alternatif-altematif yang
tersedia, sistem kognisi manusia akan memilih untuk melakukan sesuatu dan .
tidak melakukan yang lainnya. Misalnya, manusia hanya akan mempersepsi serta
memperhatikan sebagian dari lingkungannya, manusia hanya menentukan sejumlah
tujuan yang ingin dicapainya, dan ketika manusia berusaha mencapai tujuan,
hanya beberapa cara yang dipilihnya.
· Menurut Hastjarjo (1994), kognisi
manusia sebagai satu sistem yang tunggal. Semua proses berpikir tingkat tinggi,
seperti ingatan, bahasa, pemecahan masalah, induksi dan deduksi. Merupakan
perwujudan yang berbeda dari sistem dasar yang sama.
· Menurut Suryadi (1994), arsitektur
komputer adalah desain komputer yang meliputi set instruksi, komponen hardware,
dan organisasi atau susunan sistemnya.
· Menurut Syafrizal (2005), arsitektur
komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu
sistem produk.
· Menurut Munazilin (2017), arsitektur
adalah arsitektur komputer berkaitan dengan atribut-atribut yang nampak bagi
programmer.
2. Hubungan Arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia
Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, hubungan antara arsitektur komputer dan kognisi manusia adalah, persamaan dalam sistem informasi yang ada di dalamnya. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia pun mampu melakukan sebuah perencanaan dan turut berperan penting dalam pembuatan suatu sistem dari komputer.
2. Hubungan Arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia
Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, hubungan antara arsitektur komputer dan kognisi manusia adalah, persamaan dalam sistem informasi yang ada di dalamnya. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia pun mampu melakukan sebuah perencanaan dan turut berperan penting dalam pembuatan suatu sistem dari komputer.
*sumber*
Adhawiyah, Y., Kumaladewi, N.,
Caturutami, M. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja
Pegawai Menggunakan Metode Psycological Appraisal. Jurnal sistem informasi, 10(2), 119-126.
Asmara, R. (2016). Sistem Informasi
Pengolahan Data Penanggulangan Bencana Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal
J-Click, 3(2).
Anderson, J. R. (1983). The architecture of cognition. Cambridge
: Harvard University Press, Massachusetts.
Bruno, (1987). Kamus istilah psikologi. Alih bahasa: Samekto, seselia. Yogyakarta:
kanusius.
Davis, G.B. (2013). Kerangka dasar sistem informasi manajemen.
Palembang: Maxicom.
Hasiguan, J. (2009). Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi.
Medan: USU Press.
Hastjarjo, D. (1994). Arsitektur
Kognisi Manusia Menurut Teori ACT. Buletin
Psikologi, 2(1), 1-6.
Indrajit. (2001). Analisis dan perancangan sistem berorientasi
object. Bandung: Informatika.
Knight. (2011). 100 tanya jawab mengenai osteoporonia dan ostopenia.
Jakarta: PT Indeks.
Mcleod, R. (2010). Sistem informasi manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Mulyadi. (2016). Sistem informasi akuntasi. Jakarta:
Salemba empat.
Munazilin, A. (2017). Arsitektur
komputer. Yogyakarta: Deepublish.
Raniry,. (2016). Psikologi
pendidikan dan ilmu mengajar. Jurnal
edukasi, 2, 1.
Sandra, L,. (2011). Social
psychology: The passion of psychology. Buletin psikologi 19, 16-21.
Sutarbi,T. (2004). Analisa sistem informasi, edisi pertama.
Yogyakarta: Andi.
Suryadi, H.S. (1994). Pengantar arsitektur komputer (seri diktat).
Jakarta: Gunadarma.